--> Back To Top

Media penyaji berita seputar Malang untuk menjalin persaudaraan antara penduduk kota Malang, disajikan secara sederhana

Thursday 19 November 2015

Pria Asal Batu Berhasil Kembangkan Bisnis Kripik Buah Setelah Usaha Yang ke 200

Pria Asal Batu Berhasil Kembangkan Bisnis Kripik Buah Setelah Usaha Yang ke 200
gambar:batikimono.com
Teropongmalang -  Sudah banyak sekali para pengusaha kripik di Malang. Selain bisnis kripik tempe juga ada berbagai macam kripik buah yang sudah semakin meningkat peminatnya dari Malang maupun luar kota Malang. Banyak yang sudah sukses menjalankan bisnis seperti ini.

Menjalankan bisnis memang perlu kerja keras dan ketelatenan dalam menjalankannya. Menjalankan bisnis tidak akan mencapai keberhasilan jika Anda mudah menyerah. Seperti yang sudah dilakukan Jayadi, seorang pengusaha kripik semangka asal kota Batu, Jawa timur. Pria ini setidaknya pernah beberapa kali gagal dalam menjalankan bisnisnya. Tercatat 199 kali melakukan percobaan yang mana semuanya bisa dibilang gagal.

Awal mula

Mulanya Jayadi sebenarnya bukan seorang yang berbisnis di keripik buah, Ia hanya mempunyai bengkel mesin bubut di Rumahnya. Tiap harinya ia selalu berkutat dengan permesinan. Pelanggannya kebanyakan dari seorang pengusaha kecil sampai menengah. Namun yang paling mendominasi adalah pengusaha makanan ringan dan minuman kemasan.

Dari sinilah Jayadi melihat ada peluang bisnis yang dalam pandangannya cukup menguntungkan. Ia berfikir kenapa tidak membuat mesin sendiri kemudian digunakan untuk memproduksi camilan atau makanan ringan dari buah.

Jayadi sempat ragu menjalankan bisnis makanan ringan ini, karena Ia sebenarnya tidak punya pengalaman sama sekali di dalam bisnis ini. Namun dengan tekad yang bulat, ia nekat membuat mesin sendiri. Akhirnya Ia memiliki mesin produksi makanan ringan sendiri dirumahnya. Dan Ia pun memutuskan untuk memulai memproduksi makanan ringan dari buah karena menurutnya buah sangat mudah didapatkan di daerahnya.

Mengalami kegagalan

Walaupun sudah mempunyai mesin sendiri dan sudah memproduksi makanan ringan dari buah sendiri, namun usaha ini tak berjalan mulus, bahkan bisa dikatakan seringkali mengalami kegagalan. Kegagalan seakan terus menghadang usaha jayadi. Tercatat pernah mengalami 199 kali usaha yang gagal dalam bisnisnya.

Pemasaran yang menjadi kendala utama kala itu. Keripik nanas dan keripik nangka yang ia pasarkan harganya jeblok di pasaran. Hal ini juga diperparah karena kalahnya bersaing dengan produksi makanan sejenis. Kegagalan demi kegagalan yang dialaminya tak membuat patah semangat, bahkan ia lebih semangat mencari inovasi produknya.

Membuahkan hasil di usaha yang ke 200

Setelah beberapa kali mengalami kegagalan, akhirnya bisnis Jayadi mendapatkan hasil di percobaan yang ke-200. Ia merasa puas dengan hasilnya karena sudah layak konsumsi dan juga dalam segi kesehatan bisa dipertanggungjawabkan.

Seiring berjalannya waktu, bisnis Jayadi semakin meningkat dan pesanan demi pesanan terus berdatangan. Karyawannya pun sudah semakin banyak. Dulu hanya memperkerjakan belasan karyawan saja, sekarang ini Jayadi telah memperkerjakan 45 orang dan Omzetnya pun kini mencapai Rp 350 juta per bulan.

Usaha yang patut dicontoh agar kita tidak mudah menyerah dalam menjalankan bisnis.

SALAM SATU JIWA